BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA
Pemicu terjadinya kecelakaan listrik, salah satunya:
• Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka serta jika tersentuh akan memunculkan bahaya kejut
• Jaringan dengan hantaran telanjang
• Peralatan listrik yang rusak
• Kebocoran listrik pada perlengkapan listrik dengan rangka dari logam, jika berlangsung kebocoran arus bisa memunculkan tegangan pada rangka atau bodi
• Peralatan atau jalinan listrik yang dilewatkan terbuka
• Penggantian kawat sekring yang tidak cocok dengan kapasitasnya hingga bisa memunculkan bahaya kebakaran
• Penyambungan perlengkapan listrik pada kotak kontak ( stop kontak) dengan kotak tusuk lebih satu (bertumpuk). Sepatu safety ahrus selalu di gunakan saat sedang bekerja di area listrik.
Jaringan listrik
• Jaringan konduktor ( jaringan penghantar)
Jaringan Konduktor adalah jaringan yang bisa menghantarkan listrik dengan baik. Grup bahan yang bisa menghantarkan arus listrik adalah alat yang begitu pas untuk menyalurkan listrik, perumpamaannya: Tembaga, Platina, wolfram serta ada banyak kembali, biasanya bahan logam bisa di aliri arus yang bermuatan listrik.
• Jaringan Isolator ( jaringan penyekat)
Jaringan isolator atau penyekat adalah jaringan yang memiliki potensi untuk menyakat atau menghalangi saluran listrik. Beberapa bahan yang bisa dipakai untuk menghalangi atau menahan saluran listrik di bagian yang tidak diharapkan, perumpamaannya: kertas, kayu kering, plastic, kaca, karet serta yang lain.
Terjadinya Kejut Listrik serta Mengakibatkan
“Bagaimana listrik bisa mengalir lewat badan manusia ?”
Hantaran untuk mengalirkan arus listrik terbagi dalam hantaran babak (L) serta Netral (N). jika orang berdiri di atas tanah, menyentuh babak, jadi arus listrik mengalir lewat badan manusia ke kaki selalu ke tanah (ke arah mungkin rendah).
• Perbedaan Tingkat Kejut Listrik
Hal- perihal yang mengakibatkan ketidaksamaan tingkatan kejut listrik itu Diantaranya:
1. Besar arus : arus listrik optimal yang diizinkan mengalir dalam badan manusia ialah 30 mA (PUIL)
2. Jalur masuknya arus dalam badan : perumpamaannya kejut listrik dari tangan ke organ yang lainnya lewat dada akan fatal sebab mengakibatkan arus mengalir pada organ terpenting seperti jantung serta dapat mengakibatkan detak jantung berhenti
3. Lamanya sengatan listrik : makin lama kejut listrik berlangsung jadi makin kronis keadaan badan
4. Besar tegangan : tegangan di atas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) adalah batas optimal bahaya untuk badan manusia.
Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan Listrik
Korban kejut listrik akan terasa dikit pusing atau ototnya lemas sebab arus listrik mengalir di bagian tubuhnya. Kejut listrik dapat juga mematikan korban.
Berikut ini ialah beberapa langkah untuk membantu korban dari kejut listrik itu:
1. Cepat matikan tegangan supply: dengan turunkan MBC tempat atau menghubungsingkatkan sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.
Bila tegangan tidak bisa dimatikan, cepat bebaskan korban dari kontak listrik dengan memakai alat-alat ini : kayu kering, tali yang kuat atau kering, sabuk kulit, pakaian kering atau bahkan juga dengan menendang dengan sepatu kulit
2. Jauhkan korban dari ruang itu
3. Perhatikan keadaan korban, apa masih tetap bernafas atau tidak. Kerjakan PERNAFASAN BUATAN jika korban tidak bernafas kembali
4. Buatlah keadaan korban senyaman mungkin, mungkin korban mesti tertutupi selimut supaya hangat sebelum dikerjakan pertolongan lainnya jika memang perlu.
Tingkat Bahaya Karena Arus Listrik
Tidak semua korban akan wafat karena kejut listrik. Jika dilihat dari besar arusnya jadi keadaan korban akan tampak sama dengan table beriku:
1. Pernafasan Bikinan
Dikerjakan dalam pertolongan kecelakaan kerja
Penyelamatan korban kejut listrik bisa mencengangkan korban serta memberi nafas bikinan.
2. Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar
Beberapa langkah untuk membantu korban terbakar ialah:
• Cegah orang itu untuk berlari-lari;
• Lemparkan ke tanah;
• Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ketanah;
• Bekas baju yang melekat pada kulit janganlah dilepaskan dulu;
• Kuliat yang melepuh janganlah dipecahkan;
• Balut luka dengan pembalut spesial (konsteril) dengan longgar (perihal ini tak perlu jika lukanya begitu luas);
• Jangan pakai tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar
• Baringkan korban dengan kepala lebih rendah, serta;
• Segera larikan kerumah sakit paling dekat.
KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN
– Langkah- langkah konkrit menahan terjadinya kecelakaan kerja saat kerja dengan saluran listrik, tersebut adalah cara-caranya :
1. Memasang / lengkapi alat penangkal petir pada tempat – tempat kerja spesifik (terbuka serta atau tinggi).
2. Memberikan kursus pada beberapa pekerja diantaranya mencakup: Menuturkan kekuatan bahaya yang mungkin berlangsung
3. Menjelaskan kekuatan bahaya yang mungkin berlangsung
4. Menjelaskan kekuatan bahaya yang mungkin berlangsung
5. Menjelaskan langkah pemakaian APD yang benar.
Memakai alat pelindung diri yang sesuai dengan, diantaranya : sepatu bot berbahan karet atau berisolasi serta tidak diperbolehkan dengan kaki telanjang.
– Memastikan tangan serta kaki tidak dalam keadaan basah pada saat kerja yang terkait dengan instalasi listrik.
– Memasang / memberikan sinyal bahaya pada tiap-tiap perlengkapan instalasi listrik yang memiliki kandungan resiko atau bahaya (voltage tinggi).
– Memastikan sistem pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi listrik yang dipakai untuk kerja telah terpasang dengan baik.
– Melakukan kontrol dengan teratur pada panel atau instalasi listrik yang lain, jika petugas pemeriksa temukan pintu panel dalam kondisi terbuka ataukah tidak terkunci jadi petugas itu mesti mengecek kondisi panel itu serta selekasnya menutup.
– Memeriksa keadaan kabel listrik, jika temukan kabel listrik dalam keadaan mengelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi mesti selekasnya diperbaiki dengan membungkus kabel listrik itu dengan bahan isolator.
– Menempatkan serta mengendalikan demikian rupa pada jaringan atau instalasi listrik untuk hindari terjadinya kecelakaan kerja karena listrik.
– Menyesuaikan ukuran serta kualitas kabel listrik yang dipakai sesuai dengan keperluan.
– Pekerja yang tidak terbiasa ataukah tidak pakar ataulah bukan instalatur tidak diperbolehkan lakukan pekerjaan yang terkait dengan instalasi listrik.
– Pada waktu melakukan perbaikan instalasi listrik, pastikan saluran listrik dalam keadaan mati serta menempatkan cap / sinyal peringatan pada panel atau switch on / off “Aliran listrik Janganlah Dihidupkan” untuk hindari terjadinya kecelakaan kerja karena saluran listrik yang dihidupkan dengan tidak diduga oleh petugas yang lain atau pekerja.
– Memastikan jika alat-alat yang memakai saluran listrik mesti telah dicabut dari stop kontak sebelum tinggalkan pekerjaan.
Pemicu terjadinya kecelakaan listrik, salah satunya:
• Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka serta jika tersentuh akan memunculkan bahaya kejut
• Jaringan dengan hantaran telanjang
• Peralatan listrik yang rusak
• Kebocoran listrik pada perlengkapan listrik dengan rangka dari logam, jika berlangsung kebocoran arus bisa memunculkan tegangan pada rangka atau bodi
• Peralatan atau jalinan listrik yang dilewatkan terbuka
• Penggantian kawat sekring yang tidak cocok dengan kapasitasnya hingga bisa memunculkan bahaya kebakaran
• Penyambungan perlengkapan listrik pada kotak kontak ( stop kontak) dengan kotak tusuk lebih satu (bertumpuk). Sepatu safety ahrus selalu di gunakan saat sedang bekerja di area listrik.
Jaringan listrik
• Jaringan konduktor ( jaringan penghantar)
Jaringan Konduktor adalah jaringan yang bisa menghantarkan listrik dengan baik. Grup bahan yang bisa menghantarkan arus listrik adalah alat yang begitu pas untuk menyalurkan listrik, perumpamaannya: Tembaga, Platina, wolfram serta ada banyak kembali, biasanya bahan logam bisa di aliri arus yang bermuatan listrik.
• Jaringan Isolator ( jaringan penyekat)
Jaringan isolator atau penyekat adalah jaringan yang memiliki potensi untuk menyakat atau menghalangi saluran listrik. Beberapa bahan yang bisa dipakai untuk menghalangi atau menahan saluran listrik di bagian yang tidak diharapkan, perumpamaannya: kertas, kayu kering, plastic, kaca, karet serta yang lain.
Terjadinya Kejut Listrik serta Mengakibatkan
“Bagaimana listrik bisa mengalir lewat badan manusia ?”
Hantaran untuk mengalirkan arus listrik terbagi dalam hantaran babak (L) serta Netral (N). jika orang berdiri di atas tanah, menyentuh babak, jadi arus listrik mengalir lewat badan manusia ke kaki selalu ke tanah (ke arah mungkin rendah).
• Perbedaan Tingkat Kejut Listrik
Hal- perihal yang mengakibatkan ketidaksamaan tingkatan kejut listrik itu Diantaranya:
1. Besar arus : arus listrik optimal yang diizinkan mengalir dalam badan manusia ialah 30 mA (PUIL)
2. Jalur masuknya arus dalam badan : perumpamaannya kejut listrik dari tangan ke organ yang lainnya lewat dada akan fatal sebab mengakibatkan arus mengalir pada organ terpenting seperti jantung serta dapat mengakibatkan detak jantung berhenti
3. Lamanya sengatan listrik : makin lama kejut listrik berlangsung jadi makin kronis keadaan badan
4. Besar tegangan : tegangan di atas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) adalah batas optimal bahaya untuk badan manusia.
Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan Listrik
Korban kejut listrik akan terasa dikit pusing atau ototnya lemas sebab arus listrik mengalir di bagian tubuhnya. Kejut listrik dapat juga mematikan korban.
Berikut ini ialah beberapa langkah untuk membantu korban dari kejut listrik itu:
1. Cepat matikan tegangan supply: dengan turunkan MBC tempat atau menghubungsingkatkan sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.
Bila tegangan tidak bisa dimatikan, cepat bebaskan korban dari kontak listrik dengan memakai alat-alat ini : kayu kering, tali yang kuat atau kering, sabuk kulit, pakaian kering atau bahkan juga dengan menendang dengan sepatu kulit
2. Jauhkan korban dari ruang itu
3. Perhatikan keadaan korban, apa masih tetap bernafas atau tidak. Kerjakan PERNAFASAN BUATAN jika korban tidak bernafas kembali
4. Buatlah keadaan korban senyaman mungkin, mungkin korban mesti tertutupi selimut supaya hangat sebelum dikerjakan pertolongan lainnya jika memang perlu.
Tingkat Bahaya Karena Arus Listrik
Tidak semua korban akan wafat karena kejut listrik. Jika dilihat dari besar arusnya jadi keadaan korban akan tampak sama dengan table beriku:
1. Pernafasan Bikinan
Dikerjakan dalam pertolongan kecelakaan kerja
Penyelamatan korban kejut listrik bisa mencengangkan korban serta memberi nafas bikinan.
2. Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar
Beberapa langkah untuk membantu korban terbakar ialah:
• Cegah orang itu untuk berlari-lari;
• Lemparkan ke tanah;
• Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ketanah;
• Bekas baju yang melekat pada kulit janganlah dilepaskan dulu;
• Kuliat yang melepuh janganlah dipecahkan;
• Balut luka dengan pembalut spesial (konsteril) dengan longgar (perihal ini tak perlu jika lukanya begitu luas);
• Jangan pakai tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar
• Baringkan korban dengan kepala lebih rendah, serta;
• Segera larikan kerumah sakit paling dekat.
KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN
– Langkah- langkah konkrit menahan terjadinya kecelakaan kerja saat kerja dengan saluran listrik, tersebut adalah cara-caranya :
1. Memasang / lengkapi alat penangkal petir pada tempat – tempat kerja spesifik (terbuka serta atau tinggi).
2. Memberikan kursus pada beberapa pekerja diantaranya mencakup: Menuturkan kekuatan bahaya yang mungkin berlangsung
3. Menjelaskan kekuatan bahaya yang mungkin berlangsung
4. Menjelaskan kekuatan bahaya yang mungkin berlangsung
5. Menjelaskan langkah pemakaian APD yang benar.
Memakai alat pelindung diri yang sesuai dengan, diantaranya : sepatu bot berbahan karet atau berisolasi serta tidak diperbolehkan dengan kaki telanjang.
– Memastikan tangan serta kaki tidak dalam keadaan basah pada saat kerja yang terkait dengan instalasi listrik.
– Memasang / memberikan sinyal bahaya pada tiap-tiap perlengkapan instalasi listrik yang memiliki kandungan resiko atau bahaya (voltage tinggi).
– Memastikan sistem pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi listrik yang dipakai untuk kerja telah terpasang dengan baik.
– Melakukan kontrol dengan teratur pada panel atau instalasi listrik yang lain, jika petugas pemeriksa temukan pintu panel dalam kondisi terbuka ataukah tidak terkunci jadi petugas itu mesti mengecek kondisi panel itu serta selekasnya menutup.
– Memeriksa keadaan kabel listrik, jika temukan kabel listrik dalam keadaan mengelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi mesti selekasnya diperbaiki dengan membungkus kabel listrik itu dengan bahan isolator.
– Menempatkan serta mengendalikan demikian rupa pada jaringan atau instalasi listrik untuk hindari terjadinya kecelakaan kerja karena listrik.
– Menyesuaikan ukuran serta kualitas kabel listrik yang dipakai sesuai dengan keperluan.
– Pekerja yang tidak terbiasa ataukah tidak pakar ataulah bukan instalatur tidak diperbolehkan lakukan pekerjaan yang terkait dengan instalasi listrik.
– Pada waktu melakukan perbaikan instalasi listrik, pastikan saluran listrik dalam keadaan mati serta menempatkan cap / sinyal peringatan pada panel atau switch on / off “Aliran listrik Janganlah Dihidupkan” untuk hindari terjadinya kecelakaan kerja karena saluran listrik yang dihidupkan dengan tidak diduga oleh petugas yang lain atau pekerja.
– Memastikan jika alat-alat yang memakai saluran listrik mesti telah dicabut dari stop kontak sebelum tinggalkan pekerjaan.